Selasa, 02 Juli 2013

Laporan Keuangan Akuntansi

Kerangka Konseptual Akuntansi
Akuntansi yang menghasilkan informasi berupa laporan  keuangan disebut Akuntansi Keuangan.
Seperangkat standar dan peraturan yang diakui sebagai panduan umum untuk pelaporan keuangan disebut Prinsip-Prinsip Akuntansi yang berlaku umum ( Generally Accepted Accounting Principles -GAAP), di Indonesia dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
“Berlaku umum” berarti prinsip-prinsip ini harus memiliki dukungan otoritas yang kuat. Dukungan tersebut datang dari dua badan pembuat standar yakni : Financial Accounting Standards Board-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) dan Securities and Exchange Commision- SEC (Badan Pengawas Pasar Modal).
Sebelum pembentukan FASB, prinsip-prinsip akuntansi dikembangkan dengan dasar masalah demi masalah. Badan-badan pembuat peraturan mengembangkan peraturan –peraturan dan metode-metode akuntansi untuk memecahkan masalah-masalah tertentu. Para kritikus menganggap bahwa pendekatan masalah demi masalah memakan banyak waktu dan mengarah kepada peraturan dan praktik yang tidak konsisten. Tidak ada kerangka konseptual akuntansi yang dikembangkan dengan jelas untuk menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah-masalh baru.
Sebagai tanggapan atas kritik ini, FASB mengembangkan sebuah kerangka konseptual. Kerangka ini berfungsi sebagai dasar untuk memcahkan masalah-masalah akuntansi dan pelaporan. Dewan melihat kerangka konseptual sebagai “Sebuah konstitusi, sebuah sistem yang menyatu antara tujuan dan dasar yang saling berkaitan.”
Kerangka Konseptual FASB mencakup empat bagian yaitu:
1.Tujuan-tujuan Pelaporan Keuangan
FASB menyimpulkan bahwa tujuan-tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang :
  1. Berguna bagi mereka yang membuat keputusan investasi dan kredit
  2. Membantu dalam memperkirakan arus kas di masa depan
  3. Mengidentifikasi sumber daya ekonomis (asset), klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban), serta perubahan pada sumber daya dan klaim tersebut.
2.Karakteristik-karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
FASB menyimpulkan bahwa kriteria-kriteria yang menguasai untuk pilihan akuntansi tersebut adalah kegunaan informasi. Praktik akuntansi yan dipilih seharusnya adalah praktik yang memberikan informasi keuangan berguna paling banyak untuk membuat suatu keputusan.
Untuk menjadi berguna, informasi harus memiliki Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi akuntansi yaitu :
  1. Relevansi
Informasi akuntansi memiliki relevansi jika dapat membuat perbedaan dalam sebuah keputusan.
 Informasi yang relevan memiliki :
    • Nilai prediktif (predictive value)            membantu pengguna meramalkan kejadian-kejadian masa depan.
    • Nilai umpan balik  (feedback value)             menguatkan atau memperbaiki ekspetasi sebelumnya .
    • Tepat waktu (timely)             Informasi tersebut memiliki kegunaan terbatas dalam pengambilan keputusan.
  1. Dapat diandalkan
Keandalan atau reliabilitas (realibility) adalah Informasi yang terbebas dari kesalahan dan bias.
Agar dapat diandalkan, informasi akuntansi harus dapat :
    • Dapat diverifikasi            harus dapat membuktikan bahwa informasi tersebut terbebas dari kesalahan dan bias.
    • Faktual            Informasi tersebut harus berdasarkan fakta.
    • Informasi harus netral            Informasi tersebut tidak boleh dipilih, dibuat, atau disajikan sesuai keinginan sekelompok pengguna yang berkepentingan diatas yang lainnya.
    • Terbebas dari kesalahan dan bias
  1. Dapat dibandingkan
Informasi akuntansi tentang perusahaan paling berguna ketika dapat dibandingkan dengan informasi akuntansi tentang perusahaan lainnya. Perbandingan atau komparabilitas (comparability) dihasilkan ketika perusahaan-perusahaan yang berbeda menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sama dan metode yang mencakup metode biaya persediaan LIFO,FIFO dan metode depresiasi yang  digunakan berbeda.
  1. Konsistensi
Konsistensi (consistency) berarti sebuiah  perusahaan menggunakan prinsip-prinsip dan metode-metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.


3. Elemen-elemen Laporan Keuangan
Elemen-elemen lapaoran keuangan (elements of financial statement) mencakup beberapa istilah seperti asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
4. Panduan-panduan Pengoperasian
Pada kerangka konseptual, FASB mengakui kebutuhan akan panduan pengoperasian. Dikelompokkan tiga panduan sebagai asumsi, prinsip, dan kendala.
  • Asumsi (assumption) merupakan dasar bagi proses akuntansi. Asumsi terdiri dari Unit moneter, Entitas ekonomi, periode waktu, dan kelangsungan usaha.
  • Prinsip (principle) merupakan aturan khusus yang mengindikasikan bagaimana kejadian-kejadian ekonomi harus dilaporkan dalam proses akuntansi. Prinsip terdiri dari pengakuan pendapatan, penandingan, pengungkapan penuh, biaya.
  • Kendala (constraint) merupakan proses akuntansi yang memungkinka n penyimpangan prinsip-prinsip tersebut dibawah kondisi-kondisi tertentu. Kendala terdiri dari Materialitas dan Konservatisme.

1 komentar:

 
Noor Mutia Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template