Apa itu Investasi?
Investasi merupakan pengeluaran untuk kegiatan produksi atau
pada sesuatu dengan harapan memperoleh keuntungan. Investasi terkadang disebut
sebagai kegiatan penanaman modal. Investasi pada kegiatan produksi yaitu
investasi yang meliputi input produksi yang penggunaanya dalam jangka waktu
yang relatif lama dan dapat digunakan dalam proses produksi.
Contoh investasi adalah pembelian berupa asset financial
seperti obligasi, saham , asuransi. Dapat juga pembelian berupa barang seperti
mobil atau property seperti rumah atau tanah. Lebih luasnya investasi dapat
berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu usaha misalnya
pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang
membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi. Kesamaan
dari semua investasi diatas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di
kemudian hari.
Mengapa kita perlu berinvestasi?
Ada banyak alasan untuk ini, salah satunya adalah persiapan
masa depan sedini mungkin melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang
disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini. Seperti kita tahu sejalan
dengan waktu nilai mata uang bisa berkurang karena adanya inflasi, yaitu
misalnya kenaikan harga barang dan jasa, inflasi inilah salah satu alasan utama
mengapa kita perlu berinvestasi, baik atas dana atau aset yang sudah ada atau
yang akan kita miliki agar “nilai”-nya dapat dipertahankan dan tentu saja
diharapkan meningkat.
Dari uraian diatas dapat di tarik 4 hal utama alasan
berinvestasi yaitu:
- Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum dapat terpenuhi
- Adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang telah dimiliki
- Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang sudah ada
- Adanya Inflasi
Apa saja yang dapat mempengaruhi investasi?
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi,
diantaranya:
- Suku Bunga Ketika suku bunga bank rendah atau tidak tinggi, calon investor (sebutan bagi pelaku investasi) memprediksikan hasil investasi lebih besar dari pada jika ditabung dan memperoleh bunga. Maksudnya adalah jika dana yang digunakan hasil pinjaman, keuntungan investasi tidak besar, maka akan rugi, karena untuk membayar cicilan dan bunganya (yang lebih tinggi dari hasil investasi) tidak mencukupi.
- Tingkat Ekspetasi Keuntungan Ekspektasi adalah harapan. Jadi bila harapan keuntungan tinggi, tingkat investasi juga tinggi.
- Ramalan Keadaan Ekonomi Kebalikan dari tabungan, investasi lebih tinggi pada saat keadaan ekonomi stabil karena suatu usaha akan lebih mudah dikalkulasikan dan diprediksi keuntungannya. Kondisi ekonomi yang tidak stabil menyebabkan sektor usaha tidak dapat diprediksi keuntungannya, bahkan peluang untuk ambruk lebih besar sehingga keinginan orang untuk berinvestasi akan menurun.
sumber : Pelajaran IPS Ekonomi Bilingual/ Khoirul
Anwar. Cet I. Bandung : Yrama Widya, 2009
0 komentar:
Posting Komentar