PENDAHULUAN
Aljabar
kalkulus, yang berintikan teori tentang Differensiasi dan Integrasi, berhubungan
dengan perubahan – perubahan sangat kecil dalam variabel- variabel sebuah
fungsi. Dikembangkan secara terpisah pada abad ketujuhbelas oleh Sir Isaac
Newton dan Gottfried Leibneitz, kalkulus semula digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah fisika, astronomi, dan geometri. Dewasa ini kalkulus semakin
meluas dimanfaatkan oleh berbagai bidang atau ilmu pengetahuan, termasuk ilmu
ekonomi. Mengingat analisis dalam bisnis dan ekonomi selalu berhubungan,
kalkulus memainkan peranan penting sebagai salah satu alat
analisisnya.
Dalam
matematika, turunan dari suatu fungsi adalah satu dari dua konsep utama dalam
kalkulus. Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral terbagi
dua yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Bedanya adalah integral
tertentu memiliki batas atas dan batas bawah. Integral tertentu biasanya dipakai
untuk mencari volume benda putar dan luas. Teori tentang limit dan kesinambungan
sebuah fungsi merupakan “akar” dari aljabar kalkulus. Oleh karena itu pembahasan
mengenai materi kalkulus selalu diawali dengan pembahasan konsep Limit,
Differensiasi dan Integrasi.
- Konsep Limit
dan Kesinambungan Fungsi
Limit Fungsi : f(x) = L adalah nilai f(x) dapat dibuat dekat ke L jika x dibuat dekat ke a.
Contoh :
Teorema Limit
:
- Jika f(x) = c, maka f(x) = c
- (f(x) ± g(x)) = (f(x) ± (g(x))
- (f(x).g(x)) = (f(x) . (g(x))
- c. f(x) = c. f(x)
- = dengan g(x) ≠ 0
- Konsep Differensial
y =
f(x)
Teorema diferensial
:
1. Diferensiasi fungsi konstanta
: Jika y = k, maka y’ = 0
2. Diferensiasi fungsi linear : Jika y = a + bx, maka y’ = b
3. Diferensiasi fungsi pangkat : Jika y = axn, maka y’ = n.a xn-1
4. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi:
2. Diferensiasi fungsi linear : Jika y = a + bx, maka y’ = b
3. Diferensiasi fungsi pangkat : Jika y = axn, maka y’ = n.a xn-1
4. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi:
Jika y = Jika y
= u ± v dimana u = g(x) dan v = n (x), maka y’ = u’ ± v’
5. Diferensiasi perkalian
a. Perkalian fungsi dan konstanta: Jika y = k.u , dimana u = g (x), maka y’= k.u’
b. Perkalian fungsi: Jika y = u.v , dimana u = g (x) dan v = h (x),
6. Diferensiasi hasil bagi fungsi : Jika y = u , dimana u = g (x) dan v = h (x), maka y’ = u’.v – u.v’
v v2
7. Diferensiasi fungsi komposisi ( dalil rantai ) : Jika y = f (u) sedangkan u = g (x) , dengan kata lain y = f [ g (x) ], maka dy = dy . du dx du dx
8. Derivatif tingkat tinggi
Derivatif ke-n dari fungsi y = f (k) diperoleh dengan mendiferensiasikan sebanyak n kali.
Derivatif ke-n dilambangkan : dny atau f(nx) atau dn (y)
dxn dx
9. Diferensiasi implisif : Adalah suatu metode diferensiasi dengan mendiferensiasikan f (x,y) = 0 suku demi suku dengan memandang y sebagai fungsi x, kemudian dari persamaan tersebut ditentukan nilai dy/dx .
5. Diferensiasi perkalian
a. Perkalian fungsi dan konstanta: Jika y = k.u , dimana u = g (x), maka y’= k.u’
b. Perkalian fungsi: Jika y = u.v , dimana u = g (x) dan v = h (x),
6. Diferensiasi hasil bagi fungsi : Jika y = u , dimana u = g (x) dan v = h (x), maka y’ = u’.v – u.v’
v
7. Diferensiasi fungsi komposisi ( dalil rantai ) : Jika y = f (u) sedangkan u = g (x) , dengan kata lain y = f [ g (x) ], maka dy = dy . du dx du dx
8. Derivatif tingkat tinggi
Derivatif ke-n dari fungsi y = f (k) diperoleh dengan mendiferensiasikan sebanyak n kali.
Derivatif ke-n dilambangkan : dny atau f(nx) atau dn (y)
dxn dx
9. Diferensiasi implisif : Adalah suatu metode diferensiasi dengan mendiferensiasikan f (x,y) = 0 suku demi suku dengan memandang y sebagai fungsi x, kemudian dari persamaan tersebut ditentukan nilai dy/dx .
Penerapan
ekonomi :
1. ELASTISITAS
Untuk
menentukan elastisitas harga, ada dua macam cara yang digunakan yaitu :
1. Elastisitas titik ( point elasticity)
2.
Elastisitas busur ( Arc Elasticity)
Dari hasil
perhitungan, nilai elastisitas akan menunjukkan :
- n > 1 = elastis c. n = 1 = unitary elastis
- n < 1 = inelastis d. n = 0 = inelastis sempurna
- n = ∞ = elastis tak hingga
- Elastisitas Permintaan Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(p), maka elastisitas permintaannya n = Qd’ . p/Qd
- Elastisitas Penawaran Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan Qs = f (p), maka elastisitas penawarannya n = Qs’ . p/Qs
- Elastisitas Produksi Jika fungsi produksi dinyatakan dengan p = f(x), maka elastisitas produksinya np = P’ . x/p
2.
BIAYA
- Biaya Total ( TC )
TC = Total cost
VC = Variabel cost FC = Fixed cost
TC = F(Q) atau
TC = FC + VC , Q = Quantitas
- Biaya Rata – rata (AC) AC = TC / Q
- Biaya Marginal ( MC)
- PENERIMAAN
- Penerimaan Total (TR)
TR = F(Q) = P ∙
Q
- Penerimaan Rata – rata (AR)
AR = TR / Q = (P
∙ Q) / Q = P
- Penerimaan Marginal ( MR )
- LABA MAKSIMUM
Perhitungan laba
dilakukan dengan membandingkan biaya marginal (MC) dan pendapatan marginal (MR).
Perusahaan akan memperoleh laba maksimum (atau kerugian minimum) bila ia
berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC. Laba (phi) = TR –
TC.
- Konsep Integral
Konsep Integral
terbagi menjadi dua yakni : Integral tak tentu dan Integral tentu.
- Integral tak tentu adalah suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan dari fungsinya diketahui.
Penerapan Ekonomi Integral Tak Tentu:
Pendekatan
integral tak tentu dapat diterapkan untuk mencari persamaan fungsi dari total
suatu variable ekonomi apabila persamaan fungsi marginalnya diketahui. Karena
fungsi marginal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total.
Fungsi produksi Fungsi konsumsi dan
tabungan
B. Integral Tentu
Integral Tentu (definit) merupakan suatu konsep yang
berhubungan dengan proses pencarian luas suatu area yang batasan-batasan (limit)
nya sudah ditentukan.
Rumus Integral
tertentu :
a
ʃb f(x)dx = [F(x)]b a= F(b) – F(a)
Ket : a = x = batas
minimum
b = y =
batas maksimum dimana a < b
Penerapan Integral
Tentu Dalam Ekonomi :
- Surplus Konsumen
Yaitu cerminan suatu keuntungan lebih yang dinikmati
oleh konsumen tertentu dimana ia sebenarnya mampu membayar lebih tinggi dari
harga pasar (Pe).
Rumus Surplus
Konsumen
Cs = ʃQe
f(Q) dQ – Qe . Pe = ʃ^P f(P) dP
Ket : Qe = Tingkat
kuantitas keseimbangan dipasar
Pe = Tingkat
Harga keseimbangan di pasar
- ^P = Tingkat harga pada saat Q=0Surplus Produsen
Yaitu mencerminkan suatu keuntungan lebih yang dinikmati
oleh produsen tertentu dimana ia sebenarnya mampu mejual barang yang ditawarkan
lebih rendah dari harga pasar (Pe).
Rumus Surplus
Produsen :
Ps
– Qe . Pe - 0ʃQe f(Q) dQ = ^PʃPe
f(P) dP
Ket : Qe = Tingkat kuantitas keseimbangan di pasar
Pe = Tingkat Harga keseimbangan di pasar
^P = Tingkat harga pada saat Q=0
Maksud dp di situ apa? Delta P kah? Lalu bagaimana saya mencarinya sementara hanya ada satu fungsi? Maaf saya kurang mengerti, Terima kasih.
BalasHapus