Kamis, 12 Desember 2013

KESEIMBANGAN EKONOMI EMPAT SEKTOR

KESEIMBANGAN EKONOMI EMPAT SEKTOR


DI SUSUN OLEH :

NOOR MUTIA (25212366)

Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian terbuka dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat sektor yaitu :
1.      Rumah tangga
2.      Perusahaan
3.      Pemerintah dan,
4.      Sektor luar negeri.

Model perekonomian selanjutnya adalah yang paling sesuai dengan kenyataan, yaitu bentuk perekonomian terbuka. Ciri perekonomian terbuka adalah adanya kegiatan masyarakat luar negeri dalam bentuk ekspor impor dan pertukaran faktor produksi. Kegiatan ekspor dan impor itu kemudian memunculkan istilah perdagangan internasional. Untuk mengukur seberapa besar nilai ekspor atau impor dapat diketahui dengan melihat neraca perdagangannya. Hasil dari perdagangan internasional itu berupa devisa. Apabila neraca perdagangan suatu negara itu defisit, berarti impor negara tersebut lebih besar dibanding ekspornya. Sebaliknya, suatu negara disebut surplus pada neraca perdagangan bila ekspor lebih besar dari impornya.

Dalam perekonomian empat sektor kita akan melihat dua kelompok pelaku ekonomi, yaitu masyarakat luar negeri dan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri. Dalam masyarakat luar negeri terdapat rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Kegiatan kelompok pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut membentuk sistem arus perputaran kegiatan ekonomi. Kelompok pelaku ekonomi dalam negeri juga membentuk sistem perputaran kegiatan ekonomi. Jadi, masyarakat luar negeri maupun pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri terdiri atas rumah tangga konsumsi, perusahaan (rumah tangga produksi), dan pemerintah. Mereka saling berinteraksi, sehingga membentuk sistem perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara masyarakat luar negeri dengan pelaku kegiatan ekonomi dalam negeri.
Diagram aliran interaksi perekonomian empat sektor dijelaskan dalam Bagan 2.3. Perhatikan Bagan 2.3 berikut.



Dari Bagan 2.1, Bagan 2.2, dan Bagan 2.3 dapat dilihat perbedaan interaksi antarpelaku ekonomi dalam perekonomian sederhana (Bagan 2.1), perekonomian tertutup (Bagan 2.2), dan perekonomian terbuka (Bagan 2.3). Hampir semua negara di dunia pada saat ini melakukan interaksi dengan negara lain, sehingga interaksi ekonomi juga melibatkan sektor luar negeri. Sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah merupakan perekonomian domestik. Perekonomian dikatakan tertutup (closed economy) jika tidak melakukan interaksi dengan sektor luar negeri. Adapun perekonomian suatu negara dikatakan terbuka (open economy) apabila terjadi interaksi dengan sektor luar negeri yang ditandai dengan adanya mekanisme ekspor dan impor. Ekspor merupakan aliran pendapatan dari perekonomian luar negeri ke perekonomian domestik. Adapun impor merupakan aliran pengeluaran dari perekonomian domestik ke perekonomian luar negeri.





Model perekonomian yang meliputi kegiatan ekspor dan impor dinamakan perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka. Dalam model ini ada 2 aliran baru di dalam sirkulasi aliran pendapatan :

1.      aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor yang merupakan suntikan kepada aliran pendapatan.
2.      aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain yang merupakan bocoran kepada aliran pendapatan.
      
 Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka. Aspek terakhir ini adalah mutiplier dalam perekonomian terbuka.

1.    Sirkulasi Aliran Pendapatan

Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonomi dibedakan kepada 4 golongan: perusahaan, RT, pemerintah, LN. penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor RT, berupa: gaji, upah, sewa, bunga, keuntungan ditujukan oleh aliran 1. Aliran pendapatan ini dikurangi pajak keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum dikurangi pajak pendapatan RT (aliran 3). RT dalam perekonomian menggunakan pendapatan mereka untuk transaksi sebagai berikut :

  1. membeli barang dan jasa yang diproduksi sektor perusahaan dan pengeluaran konsumsi sebagai konsumsi keatas barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri atau Cdn (aliran 4).
  2. membayar pajak pendapatan kepada pemerintah, yaitu oleh aliran 3.
  3. mengimpor, yaitu membeli barang-barang yang yang diproduksi negara lain,  yaitu oleh aliran 5.
  4. menabung sisa pendapatan yang diperoleh kedalam lembaga keuangan, yaitu oleh aliran 6.

Gambar: 10.1.  Aliran-aliran Pendapatan Dalam Perekonomian Terbuka
Disamping itu aliran keluar untuk membayar impor mewujudkan aliran pengeluaran kesektor perusahaan, yaitu aliran oleh pembayaran keatas ekspor sektor perusahaan. Aliran pendapatan dari negara-negara luar oleh aliran 10. aliran 8 adalah pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan  untuk membeli barang-barang kebutuhan administrasi pemerintah dan barang modal untuk investasi pemerintah.

2.    Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan perekonomian terbuka terlebih dahulu diterangkan secara aljabar persamaan keseimbangan dalam perekonomian tersebut dan ciri-ciri fungsi ekspor dan impor.

Persamaan Keseimbangan
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa diperjualbelikan terdiri dari yang diproduksikan di dalam negeri, yaitu pendapatan nasional dan yang diimpor dari  negara-negara lain. Dengan demikian dalam  perekonomian terbuka penawaran agregat (AE) terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). dalam persamaan:

AS = Y + M

Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka menunjukkan pengeluaran agregat keatas pendapatan nasional meliputi 4 komponen yaitu: konsumsi RT (Cdn), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Maka pengeluaran agregat keatas produksi dalam negeri (AEdn) adalah :

AEdn = C dn + I + G + X

Dalam perekonomian terbuka perbelanjaan agregat (AE) meliputi perbelanjaan agregat keatas produksi dalam negeri dan pengeluaran impor, maka:

AE = AEdn + M
Atau



AE = Cdn + I + G + X + M

Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam  negeri (Cdn) dan pengeluaran keatas barang impor (M). Maka keseluruhan konsumsi RT (C) adalah:
C = Cdn  + M
Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C, persamaan perbelanjaan agregat dapat dinyatakan dengan  persamaan:
AE = C + I + G + X
Perekonomian akan mencapai keseimbangan, apabila penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat. Dalam perekonomian terbuka keadaan keseimbangan tersebut adalah:
Y + M = C +  I + G + X
dimana Y + M adalah penawaran agregat dan C + I + G + X adalah pengeluaran agregat. persamaan itu disederhanakan menjadi:
dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka, keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila:

Y = C +  I + G + ( X – M)

Keseimbangan menurut pendekatan penawaran agregat permintaan agregat. Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila : S + T + M = I + G + X.

Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang diwujudkan dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai berikut :

1.      Membiayai pengeluaran konsumsi keatas barang buatan dalam negeri (Cdn) dan barang impor (M). Maka keseluruhan pengeluaran konsumsi adalah: C = Cdn + M
2.      Membayar pajak (T), yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan RT.
3.      Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S) dilembaga keuangan.


Ditinjau dari segi pendapatan,  pendapatan nasional dapat dihitung, dengan formula berikut:
            Y   = Cdn  + M + S + T
Oleh karena : C   = Cdn  + M
maka             : Y   = C + S + T

menurut pendekatan penawaran agregat – permintaan agregat keseimbangan dicapai pada keadaan dimana:
Y = C +  I + G + ( X – M)

Apabila Y digantikan dengan : C + S + T, persamaan keseimbangan diatas dapat diganti menjadi :

C +  I + G + ( X – M) = C + S + T

Apabila masing-masing ruas dikurangi dengan C dan M dipindahkan ke ruas kanan, maka persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi:

I + G + X = S + T + M

Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perekonomian 4 sektor adalah:

I + G + X = S + T + M

Penentu Ekspor
Ekspor yang dilakukan suatu negara bergantung kepada faktor. Seseuatu negara dapat mengekspor barang-barang yang dihasilkannya kenegara-negara lain apabila barang-barang tersebut diperlukan negara-negara lain dan mereka tidak dapat menghasilkan sendiri barang-barang tersebut. Faktor  yang lebih penting adalah kemampuan dari negara tersebut memproduksikan barang-barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri.

Penentu Impor
Besarnya impor yang dilakukan sesuatu negara-negara lain di tentukan oleh sampai dimana kesanggupan barang-barang yang diproduksi di negara-negara lain untuk bersaing dengan barang yang dihasilkan dinegara lain.
























Gambar 10.2. : Fungsi Ekspor Dan Impor









Gambar 10.3. Keseimbangan Dalam Perekonomian Terbuka



3.    Grafik Keseimbangan Pendapatan Nasional
Grafik (a) menggambarkan keseimbangan berdasarkan pendekatan penawaran agregat permintaan agregat, sedangkan grafik (b) menunjukkan keseimbangan menurut pendekatan suntikan bocoran.
Dimisalkan besar pengeluaran pemerintah dan investasi perusahaan berturut-turut adala G dan I dan ekspor ke luar negeri adalah X. konsumsi RT yang meliputi impor adalah C dan nilai impor adalah M. Maka sesuai dengan analisis persamaan keseimbangan, C + I + G + ( X – M ).

4.    Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka
Nilai multiplier dalam perekonomian terbuka akan menjadi kecil tersebut disebabkan dari multiplier 3 sektor. Multiplier yang semakin kecil tersebut disebabkan oleh pemisalan bahwa impor adalah proporsional nilainya dengan pendapatan nasional, sedangkan ekspor adalah bersifat pengeluaran otonomi.



Contoh diatas menunjukkan multiplier dalam perekonomian terbuka adalah:



Dimana MPCdn adalah kecondongan menggunakan marginal pendapatan nasional untuk perekonomian 4 sektor dan dapat dihitung dengn formula:







Dalam contoh angka menunjukkan multiplier = 2, berarti kenaikan ekspor sebanyak Rp. 200 milyar akan menambah pendapatan nasional sebanyak Rp. 400 milyar.

Penghitungan Secara Aljabar



Untuk menerangkan penghitungan multiplier secara aljabar digunakan pemisalan-pemisalan sebagai berikut:
1.      Fungsi konsumsi adalah C = a + b Yd
2.      Pajak proporsional adalah T = tY
3.      Investasi perusahaan adalah Io
4.      Pengeluaran permerintah adalah Go
5.      Ekspor adalah Xo
6.      Impor adalah M = m Y

Berdasarkan kepada pemisalan-pemisalan diatas pendapatan nasional dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan:
                 
Seterusnya misalkan ekspor bertambah sebanyak X, kenaikan ini mewujudkan proses multiplier dan pendapatan nasional bertambah menjadi Y1 yang bernilai:

Nilai kenaikan pendapatan nasional (∆ Y = Y1 – Y ) adalah:


Penghitungan diatas menunjukkan dalam perekonomian terbuka nilai multiplier dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
Dimana :    b    = kecondongan mengkonsumsi marginal
                  t     = tingkat (%) pajak
                  m   = tingkat (%) impor
dalam contoh angka yang dibuat sebelum ini b – 0,75, t = 0,20 dan m = 0,10

Dengan demikian nilai multiplier adalah:



PERDAGANGAN LUAR NEGERI, KESTABILAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalam menganalisa pengaruh dan akibat perdagangan keatas kegiatan perekonomian negara ialah:
1.      Pengaruh perdagangan Luar Negeri keatas pengeluaran agregat
2.      Pengaruh perdangangan Luar Negeri keatas neraca pembayaran dan penggunaan tenaga kerja.
3.      Pengaruh perdagangan Luar Negeri keatas pertumbuhan ekonomi.


Gambar: 10.5. Perdagangan Luar Negeri Neraca Pembayaran & Penggunaan TK penuh
 



1.    Perdagangan Luar Negeri dan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut ahli – ahli ekonomi klasik memandang perdagangan Luar Negeri sebagai suatu penggerak pertumbuhan ekonomi atau engine of grawth. Perdagangan luar negeri mempunyai potensi untuk memberikan 3 sumbangan penting dalam pembangunan ekonomi. Peranannya tersebut secara ringkas sebagai berikut:

1.      Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
2.      Memperluas pasar produksi dalam negeri
3.      Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.

2.    Kebijakan Fiskal Dan Moneter Dalam Perekonomian Terbuka

Didalam perekonomian terbuka bertujuan itu berarti bahwa usaha untuk mencapai tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi tersebut harus diikuti oleh keadaan neraca pembayaran yang menguntungkan. Berdasarkan kepada sifatnya dalam mempengaruhi perbelanjaan agregat langkah-langkah yang dapat dilaksanakan pemerintah dapat dibedakan 2 golongan:

1.      Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure dompening policy)
2.      Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure switching policy)

DAFTAR PUSTAKA :
Sukirno, Sodono. 2004. Makroekonomi Terori Pengantar. Edisi ketiga. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.












1 komentar:

  1. Rebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
    hingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
    profit,bergabung sekarang juga dengan kami
    trading forex fbsasian.com
    -----------------
    Kelebihan Broker Forex FBS
    1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
    2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
    3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
    4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
    5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
    Indonesia dan banyak lagi yang lainya
    Buka akun anda di fbsasian.com
    -----------------
    Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
    Tlp : 085364558922
    BBM : fbs2009

    BalasHapus