Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu
proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar
belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian
secara hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang
dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi
masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih
berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
· Berdasarkan keputusan yang harus
diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1.
Keputusan
Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh
manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2.
Keputusan
Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh
manajemen menengah.
3.
Keputusan
Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh
tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
·
MACAM
– MACAM KEPUTUSAN MANAJEMEN
Oleh
Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur
atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan,
aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
·
Sifat Keputusan Terstruktur:
1.
Berulang-ulang
2.
Rutin
3.
Mudah dipahami
4.
Memiliki pemecahan yang standar
berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian
cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
·
Sifat Keputusan Semi Terstruktur:
1.
Peraturan tidak lengkap
2.
Sebagian structured dan sebagian
unstructured
Contoh: Pemberian kredit, personalia, pemberian dana
rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan, dll.
2. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru
pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu
memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada
pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur
tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
·
Sifat Keputusan Tidak Terstruktur:
1.
Tidak berulang dan rutin
2.
Tidak ada model untuk memecahkan
masalah ini
3.
Butuh intuisi
4.
Tidak ada solusi langsung yang bisa
dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
5.
Kebijakan yang ada belum menjawab
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali
masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian di pecahkan. Berdasarkan
lingkungannya perbedaan utama antara keputusan terstruktur dan keputusan tidak
terstruktur ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan yang harus ditangani
manajer dalam mengambil keputusan. Terdapat empat posisi dalam skala tersebut
adalah:
1.
Dalam
kondisi pasti atau kejelasan
Kejelasan artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak
pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi
tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan
hasildari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi
dalam pengambilan keputusan:
a.
Alternatif yang harus dipilih hanya
memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b.
Keputusan yang diambil didukung oleh
informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari
setiap tindakan yang dilakukan.
c.
Pengambil keputusan secara pasti
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d.
Biasanya selalu dihubungkan dengan
keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang
akan datang dijamin terjadi.
e.
Pengambilan keputusan seperti ini
dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f.
Menggunakan teknik
penyelesaian/pemecahan melalui program linear, model transportasi, model
penugasan, model inventori, model antrian, model network.
2.
Dalam
kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki
tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi
hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah
pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif yang tidak
pasti adalah sebagai berikut:
a.
Aternatif yang dipilih mengandung
lebih dari satu kemungkinan hasil.
b.
Pengambilan keputusan memiliki lebih
dari satu alternatif tindakan.
c.
Diasumsikan bahwa pengambilan
keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan
hasil.
d.
Resiko terjadi karena hasil
pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e.
Pada kondisi ini ada informasi atau
data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai
peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f.
Menggunakan teknik pemecahan konsep
probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori
probabilistik, model antrian probabilistik.
3.
Dalam
kondisi tidak pasti atau ketidakjelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat dimana manajer
mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi tentang alternatif
dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap. Faktor-faktor yang mungkin
akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi,
volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah pengambilan
keputusan dimana:
a.
Tidak diketahui sama sekali hal
jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya
kondisi-kondisi tersebut.
b.
Pengambilan keputusan tidak dapat
menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c.
Pengambil keputusan tidak mempunyai
pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam
keadaan tsb.
d.
Hal yang akan diputuskan biasaya
relatif belum pernah terjadi.
e.
Tingkat ketidakpastian dapat
dikurangi dengan cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau
penelitian penggunaan probabilitas subjektif.
f.
Teknik pemecahannya menggunakan
metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode
relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4.
Dalam
kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling sulit dalam pengambilan
keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan
yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit ditentukan dan informasi
mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik/ambiguitas
adalah pengambilan keputusan dimana:
a.
Kepentingan dua atau lebih
pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b.
Pengambil keputusan saling bersaing
dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk
memenangkan persaingan tersebut.
c.
Pengambil keputusan bertindak
sebagai pemain dalam suatu permainan.
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu
proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar
belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian
secara hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang
dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses
penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi
masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih
berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
· Berdasarkan keputusan yang harus
diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1.
Keputusan
Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh
manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2.
Keputusan
Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh
manajemen menengah.
3.
Keputusan
Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh
tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
·
MACAM
– MACAM KEPUTUSAN MANAJEMEN
Oleh
Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur
atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan,
aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
·
Sifat Keputusan Terstruktur:
1.
Berulang-ulang
2.
Rutin
3.
Mudah dipahami
4.
Memiliki pemecahan yang standar
berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian
cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
·
Sifat Keputusan Semi Terstruktur:
1.
Peraturan tidak lengkap
2.
Sebagian structured dan sebagian
unstructured
Contoh: Pemberian kredit, personalia, pemberian dana
rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan, dll.
2. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru
pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu
memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada
pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur
tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
·
Sifat Keputusan Tidak Terstruktur:
1.
Tidak berulang dan rutin
2.
Tidak ada model untuk memecahkan
masalah ini
3.
Butuh intuisi
4.
Tidak ada solusi langsung yang bisa
dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
5.
Kebijakan yang ada belum menjawab
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali
masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian di pecahkan. Berdasarkan
lingkungannya perbedaan utama antara keputusan terstruktur dan keputusan tidak
terstruktur ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan yang harus ditangani
manajer dalam mengambil keputusan. Terdapat empat posisi dalam skala tersebut
adalah:
1.
Dalam
kondisi pasti atau kejelasan
Kejelasan artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak
pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi
tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan
hasildari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi
dalam pengambilan keputusan:
a.
Alternatif yang harus dipilih hanya
memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b.
Keputusan yang diambil didukung oleh
informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari
setiap tindakan yang dilakukan.
c.
Pengambil keputusan secara pasti
mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d.
Biasanya selalu dihubungkan dengan
keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang
akan datang dijamin terjadi.
e.
Pengambilan keputusan seperti ini
dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f.
Menggunakan teknik
penyelesaian/pemecahan melalui program linear, model transportasi, model
penugasan, model inventori, model antrian, model network.
2.
Dalam
kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki
tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi
hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah
pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif yang tidak
pasti adalah sebagai berikut:
a.
Aternatif yang dipilih mengandung
lebih dari satu kemungkinan hasil.
b.
Pengambilan keputusan memiliki lebih
dari satu alternatif tindakan.
c.
Diasumsikan bahwa pengambilan
keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan
hasil.
d.
Resiko terjadi karena hasil
pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e.
Pada kondisi ini ada informasi atau
data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai
peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f.
Menggunakan teknik pemecahan konsep
probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori
probabilistik, model antrian probabilistik.
3.
Dalam
kondisi tidak pasti atau ketidakjelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat dimana manajer
mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi tentang alternatif
dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap. Faktor-faktor yang mungkin
akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi,
volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah pengambilan
keputusan dimana:
a.
Tidak diketahui sama sekali hal
jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya
kondisi-kondisi tersebut.
b.
Pengambilan keputusan tidak dapat
menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c.
Pengambil keputusan tidak mempunyai
pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam
keadaan tsb.
d.
Hal yang akan diputuskan biasaya
relatif belum pernah terjadi.
e.
Tingkat ketidakpastian dapat
dikurangi dengan cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau
penelitian penggunaan probabilitas subjektif.
f.
Teknik pemecahannya menggunakan
metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode
relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4.
Dalam
kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling sulit dalam pengambilan
keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan
yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit ditentukan dan informasi
mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik/ambiguitas
adalah pengambilan keputusan dimana:
a.
Kepentingan dua atau lebih
pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b.
Pengambil keputusan saling bersaing
dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk
memenangkan persaingan tersebut.
c.
Pengambil keputusan bertindak
sebagai pemain dalam suatu permainan.
BOSAN
BalasHapusTIDAK ADA YANG PENTING BORED
BalasHapuskasih tau juga dong contoh Keputusan yang tidak terstruktur nya...?/
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscontoh keputusan tidak terstruktur apa ya?
BalasHapuscontoh keputusan tidak terstruktur apa ya?
BalasHapusBagus
BalasHapusberikan contoh keputusan strategis, teknis sama operasional
BalasHapusApa contoh keputusan strategis, teknis, dan operasional.?
BalasHapusTidak menarik
BalasHapus