Selasa, 02 Juli 2013

EKONOMI PEMBANGUNAN


PEMBANGUNAN EKONOMI
1.      Pengertian dan Tujuan Pembangunan Ekonomi
Menurut Hadi Prayitno, Pembangunan nasional mengandung pengertian sebuah upaya yang dilakukan oleh suatu negara dengan tujuan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Dari pengertian ini terdapat 3 hal penting sebagai berikut:
a.       Pembangunan ekonomi mengandung suatu proses perubahan secara terus menerus
b.      Pembangunan ekonomi berupaya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat
c.       Upaya peningkatan pendapatan per kapita tersebut berlangsung dalam jangka panjang.
Menurut M. Suparmoko, pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu negara yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapat riil perkapita.
2.      Teori Pembangunan Ekonomi
a.       Friedrich list
Menurutnya, Perkembangan ekonomi hanya terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan perseorangan, Friedrich list
Menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi yang dimulai dari tahap primitif, berternak, kemudian pertanian dan pabrik costa akhirnya pertanian, pabrik dan perdagangan
b.      Bruno Hildebrand
Menurutnya, perkembangan masyarakat atau ekonomi bukan dilihat dari sifat-sifat produksi atau konsumsinya, tetapi lebik pada metode distribusi yang digunakan. 3 sistem distribusi, yaitu :
1.      Perekonomian Barter
2.      Perekonomian Uang
3.      Perekonomian kredit
Namun Hildebrand tidak mengemukakan bagaimana tahap tersebut berkembang menuju tahap berikutnya
c.       Karl Bucher
Perkembangan ekonomi melalui 3 tingkat yaitu:
1.      Produksi untuk kebutuhan sendiri
2.      Perekonomian kota, saat pertukaran sudah meluas
3.      Perekonomian nasional, saat penranan perdagangan-perdagangan tampak makin penting , jadi barang-barang itu diproduksi untuk pasar.

d.      Teori Perkembangan Ekonomi menurut  W.W. Rostow
Menurut Rostow, dapat dikatakan bahwa sejarah perkembangan ekonomi itu melalui beberapa tahapan yaitu :
1.      Tahap Masyarakat Tradisional
Rostow, melihat tahap-tahap perkembangan ekonomi pada tahap pemulaan (tradisional) sebagai perekonomian yang memilih fungsi terbatas. Namun sebenarnya perubahan-perubahan ekonomi selalu ada. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan di dalam perdagangan dan tingkat pertumbuhan produksi pertanian.
2.      Tahap Prasyarat Lepas Landas
Tahap ini dicirikan oleh pertumbuhan perlahan-lahan dan inovasi
3.      Tahap Lepas Landas
Tahap ini merupakan tercapainya perkembangan pesat pada sektor-sektor tertentu yang telah menggunakan teknik produksi modern. Dalam tahap ini penerapan teknik-teknik baru dalam industri dapat berjalan dengan sendirinya.
4.      Tahap Menuju Kematangan
Tahap ini memperlihatkan adanya kematangan ekonomi, yaitu suatu periode ketika masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern terhadap sumber-sumber ekonomi.
5.      Tahap Masa Konsumsi yang Berlebihan
Ada 3 kegiatan yang dilakukan dalam tahap ekonomi yang matang ini, yaitu sebagai berikut :
a.       Menyediakan atau menawarkan (sesuai dengan ukuran masyarakat setempat) jaminan yang lebih baik, kemakmuran dan rasa nyaman kepada angkatan kerja.
b.      Menyediakan konsumsi individu yang lebih banyak, termasuk rumah keluarga secara terpisah produksi barang-barang konsumsi dan jasa secara masal. Sektor-sektor ini menjadi semakin penting.
c.       Mencari perluasan pengaruh bagi negara di mata dunia.

3 dan 4 VIRDA

5. Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
a.      Pengertian Negara Berkembang
Secara umum  yang termasuk negara-negara berkembang adalah negara-negara yang memiliki tingkat pendapatan rendah, menengah-bawah, dan menengah atas. Menurut Bank Dunia, negara berpendapatan rendah dan menengah kadang-kadang disebut sebagai negara berkembang.
Penggunaan istilah tidak dimaksudkan untuk menyiratkan bahwa semua ekonomi dalam grup tersebut mengalami perkembangan serupa atau ekonomi lainnya telah mencapai sebuah pilihan atau tahap akhir pembangunan.  Klasifikasi menurut pendapatan tidak selalu mencerminkan status pembangunan.
Berdasarkan data bulan Juli 2009, Bank Dunia mengklasifikasikan 208 negara menjadi negara pendapatan rendah dengan pendapatan tahun 2008 maksimal $975 atau dibawahnya, negara berpendapatan menengah-bawah dengan pendapatan tahun 2008 $976-$3.885, negara berpendapatan menengah atas dengan pendapatan tahun 2008 $3.856-$11.905 dan negara berpendapatan tinggi dengan pendapatan tahun 2008 $11.906 atau lebih.  Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagain besar di dunia termasuk negara sedang berkembang karena pendapatan perkapita tahun 2008-nya berada diantara 976 US dollar sampai 3.856 US dollar.

b.      Ciri-ciri Negara Berkembang
M.Suparmoko menyatakan beberapa ciri negara berkembang sebagaimana telah dikemukan sebelumnya oleh Meier dan Baldwind, yaitu sebagai berikut.
1.  Produsen Barang-barang Primer
Barang-barang  primer adalah produksi dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan penggalian. Sebagian besar negara sedang berkembang merupakan produsen barang-barang dari sektor ini sehingga sebagian besar tenaga kerja bekerja di sektor primer tersebut. Pada umumnya tenaga kerja yang bekerja disektor ini lebih dari 60%. Hal ini juga dikarenakan negara sedang berkembang memiliki faktor produksi alam dan tenaga kerja yang relatif banyak.

2.  Memiliki Masalah Tekanan Penduduk
Negara sedang berkembang biasanya menghadapi masalah tekanan penduduk. Masalah tekanan penduduk ini terdiri dari beberapa hal berikut ini.
a)      Pengangguran di desa-desa
Hal ini disebabkan jumlah tanah  yang tidak bisa menampung peningkatan jumlah penduduk yang sangat cepat sehingga tenaga kerja yang menganggur.
b)      Kenaikan jumlah penduduk yang cepat
Angka kelahiran negara sedang berkembang biasanya sangat tinggi sehingga penduduk bertambah dengan sangat cepat.
c)      Tingkat kesehatan yang rendah
Biasaya negara sedang berkembang memiliki tingkat kesehatan penduduk yang rendah sehingga angka kematian juga sangat tinggi

3.    Penduduk Masih Terbelakang
Negara sedang berkembang memiliki penduduk yang masih terbelakang. Hal ini berarti kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih rendah. Banyak tenaga kerja dinegara berkembang yang kuramg efisien dalam bekerja, memiliki mobilitas yang rendah dan sangat sulit untuk berpindah pekerjaan.

4.    Kekurangan Kapital
Sebagian negara besar berkembang kekurangan kapital atau modal untuk membangun perekonomian mereka. Hal ini dikarenakan belum terbentuknya modal dari tabungan masyarakat. Akibatanya untuk membangun perekonomian, negara berkembang meminjam uang dari negara maju.
Menurut M. Suparmoko, kekurangan modal ini emrupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal. Artrinya kekurangan modal disebabkan karena rendahnya tingkat investasi.
Tingkat investasi yang rendah disebabkan oleh rendahnya tingkat tabungan yang merupakan akibat dari rendahnya penghasilan masyarakat. Rendahnya tingkat penghasilan masyarakat disebabkan oleh rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. Hal ini akan terus berulang dan tidak ada habisnya.

5.    Sumber-sumber Alam Belum Banyak Diolah
Negara sedang berkembang kesulitan untuk mengolah sumber alam yang tersedia melimpah. Hal ini merupakan akibat sedikitnya modal, tenaga kerja, keahlian, dan ilmu pengetahuan. Akibatnya sumber alam yang tersedia tersebut hanya menjadi sumber daya potensial dan belum menjadi sumber daya riil yang bisa membantu memperbaiki kondisi perekonomian.

6.    Orientasi Perdagangan Luar Negeri
Semua negara di dunia melakukan perdagangan internasional. Namun intensitas perdagangan internasional ini sangat terasa dinegara berkembang. Negara berkembang terutama memperdagangkan barang-barang primer untuk diekspor dan jenisnya sedikit.
Sedikit sekali negara berkembang yang mengekspor barang sekunder atau tersier  bahkan hampir tidak.
Kegiatan perdagangan luar negeri yang dilakukan negar berkembang ini bukan menunjukan suatu surplus, tetapi lebih karena negara berkembang tersebut belum mampu mengolah sumber daya primer tesebut menjadi sumber daya riil.
Michael P. Todaro dalam bukunya Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga mengemukakan beberapa ciri penting negara berkembang yaitu:
1)       Standar hidup yang relatif rendah,  ditunjukan oleh tingkat pendapatan yang rendah, ketimpangan pendapatan yang parah, kondisi kesehatan yang buruk, dan kurang memadainya sistem pendidikan.
2)      Tingakat produktivitas yang rendah. Tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang tinggi. Ketergantungan pendapatan yang sangat besar keapda produksi sektor pertanian serta primer.
3)      Pasara yang tidak sempurna dan terbatasnya informasi yang tersedia.
4)      Dominasi, ketergantungan, ddan kerapuhan hampir dalam semua aspek hubungan internasional.

c.       Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
Negara berkembang memiliki banyak sekali masalah dalam pembangunan ekonominya. Masalah-masalah tersebut diuraikan berikut ini.
1.      Masalah Kemiskinan
Sebagian masalah besar negara berkembang dihadapkan kepada masalah kemiiskinan. Masalah kemiskinan mncul karena ada sekelompok masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai keluar dan kemampuan yang memdai untuk mencapai tingkat kehgidupan yang layak. Akibatnya mereka harus mengakui keunggulan kelompik masyarakat lainnya dalam mencari nafkah dan pemilikan aset produktif sehingga semakin lama semakin tertinggal. Dalam tahap selanjutnya kemiskinan akan memnculkan masalah baru yaitu ketimpangan distribusi pendapatan.
Menurut Bank Dunia kemiskinan memiliki 3 ciri, yaitu:
a)      Kemiskinan  memiliki aspek multi-dimensional artinya kemiskinan mamiliki bannyak sekali aspek yang melingkupinya.
b)      Aspek-aspek kemiskinan tersebut  saling mempengaruhi.
c)      Kemiskinan merujuk kepada manusia yang miskin, baik secara kolektif maupun individu. Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan disuatu negara tergantung pada dua faktor utama, yaitu tingkat pendapatan nasional rata-rata ( Pendapatan Per Kapita) dan besar kecilnya kesenjangan distribusi pendapatan. Namun perlu diingat bahwa setinggi apa pun  pendapatan per kapita suatu negara, selama distribusi pendapatan tersebut tidak merata, maka kemiskinan di negara tersebut akan tetap tinggi.

Para pemikir tentang kemiskinan membagi kemiskinan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a)      Kemiskinan Struktural  yaitu kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan atau individu karena struktur sosial masyarakat tidak memungkinkan suatu golongan atau individu menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk mereka. Indicator untuk menentukan kemiskinan structural ini antara lain pendapatan per kapita, keadaan gizi, kecukupan pangan, dan perumahan.
b)      Kemiskinan Absolut yaitu kemiskinan yang diukur dengan kebutuhan minimum dalam memenuhi hidup dan individu tersebut berada dibawah garis kemiskinan yang telah ditentukan
c)      Kemiskinan Relatif yaitu kemiskinan yang terkait dengan distribusi pendapatan, jadi bila distribusi pendapatan semakin timpang, kemiskinan ini relatif ini akan semakin besar.

Dengan dilakukannya pembangunan di negara-negara berkembang bukanlah tidak mungkin jumlah orang miskin didunia menurun. Namun demikian, fluktuasi ekonomi juga dapat menyebabkan naiknya kembali jumlah orang miskin, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

2.      Keterbelakangan
Keterbelakangan ini ditandai oleh kualitas penduduk sebagai faktor produksi masih rendah, kurangnya atau rendahnya tingkat keterampilan tenaga kerja, kurangnya modal, tingkat pendidikan formal yang rendah serta efisiensi dan efektivitas dalam bekerja juga rendah.
Dari sisi ekonomi keterbelakangan ditandai oleh rendahnya tingkat spesialisasi dan rendahnya penggunaan uang giral per kapita.

Berdasarkan dua permasalahan utama di negara berkembang tersebut dapat disimpulkan beberapa hal  penting berikut ini.
a)      Pada umumnya tingkat pendapatan nasional negara-negara berkembang rendah dan laju pertumbuhan ekonominya juga lambat. Hal ini mengakibatkan masalah kemiskinan yang hamper merata disetiap negara sedang berkembang.
b)      Pendapatan per kapita negara-negara berkembang masih rendah dan laju pertumbuhannya juga sangat lambat bahkan ada yang mengalami stagnasi.
c)      Distribusi pendapatan sangat timpang, 20% persen penduduk yang paling kaya menerima lima hingga sepuluh kali lipat pendapatan yang diterima oleh 40% golongan masyarakat yang paling miskin.
d)     Mayoritas penduduk di negara berkembang harus hidup dibawah tekanan kemiskinan absolute.
e)      Sebagian besar penduduk dinegara berkembang serta kurikulumnya masih kurang relevan dan kurang memadai dan tingkat melek huruf juga masih sangat rendah.
6. Pembangunan Ekonomi Negara Maju
            Kualitas hidup dinegara maju lebih baik daripada negara berkembang. Mereka sudah         menguasai teknologi tinggi dan memiliki kemakmuran ekonomi.
a.      Pengertian Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk Negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi, melalui teknologi tinggi dan kemakmuran ekonomi yang merata. Contohnya adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Korea Selatan dan sebagainya.

b.      Ciri- ciri Negara Maju
Ciri ciri negara maju adalah :
1.      Sumber daya dimanfaatkan secara optimal.
2.      Dapat mengatasi masalah kependudukan.
3.      Sebagian besar pendapatan Negara didapat dari industri.
4.      Tingkat dan kualitas hidup masyarakat tinggi.
5.      Ekspor yang dilakukan adalah ekspor dari hasil industri dan jasa.
6.      Tercukupinya penyediaan fasilitas umum.
7.      Kesadaran hokum, kesetaraan gender, penghormatan terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi.
8.      Tingkat pendidikan relatif tinggi.
9.      Tingkat kesehatan baik.
10.  Pendapatan perkapita tinggi
11.  Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
12.  Angka kematian kecil.

c.       Masalah Pembangunan di Negara Maju
Dalam menghadapi pembangunan, negara maju dihadapkan kepada berbagai masalah, yaitu sebagai berikut:
1.      Fluktuasi minyak
Menurut hukum pasar, (fluktuasi) naik turunnya harga minyak mengikuti penawaran dan permintaan dunia. Harga yang tinggi akan melemahkan pertumbuhan ekonomi dan menciutkan konsumsi pasar. Sebagai reaksinya, negara-negara maju mulai membuat cadangan pengganti minyak, meningkatkan efisiensi pemakaian minyak, menyubsidi minyak dengan bahan bakar pembangkit tenaga nuklir, gas, batu bara dan mencari sumber energi lain yang dapat diperbarui.
2.      Pekerja Migran Internasional
Pekerja migran internasional adalah mereka yang meninggalan tanah air untuk mengisi pekerjaan dinegara lain. Globalisasi mendukung perpindahan tenaga kerja antar negara. Penduduk dunia bergerak meninggalkan negaranya menuju negara lain yang menawarkan pekerjaan denagn upah lebih tinggi. Percepatan ekonomi di negara-negara maju kemudian meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja dalam jumlah tertentu. Secara umum permintaan akan tenaga kerja terlatih di negara maju dipenuhi oleh negara maju lainnya. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja tidak terlatih terpaksa didatangkan dari negara berkembang.
7. Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup
      Pembangunan ekonomi yang sedang giat-giatnya dilakukan adalah sebuah pembangunan yang berwawasan lingkungan. Hal ini penting karena biasanya        pembangunan ekonomi           memiliki dampak negative terhadap lingkungan hidup.          Pembangunan berwawasan     lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang          mengoptimalkan manfaat sumber daya          alam dan sumber daya manusia dengan          cara menserasikan aktivitas manusia dengan    kemampuan sumber daya alam untuk             menopangnya.
Agar pembangunan yang berwawasan lingkungan ini dapat berjalan dengan baik, maka pembangunan tersebut perlu memiliki pandangan jauh ke depan yang dirumuskan sebagai visi pembangunan dan dapat mengimplementasikan kedalam pembangunan jangka panjang secara ideal serta berorientasi kepada kepentingan seluruh rakyat. Visi pembangunan adalah tercapainya peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat melalui pengembangan kecerdasan, pengembangan teknologi, keterampilan dan moral pembangunan sumber daya manusia yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, serta seni untuk mengelola sumber daya alam secara bijaksana dan berkesinambungan.
Selain itu pembangunan harus dilaksanakan sesuai misinya, seperti adanya rencana pembangunan dan pemantauan, harus dilakukan pengevaluasian serta pengauditan yang bertujuan untuk memberikan umpan balik yang diperlukan bagi penyempurnaan pelaksanaan maupun tahap perencanaan pembangunan berikutnya.
Strategi pembangunan adalah usaha untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam mendayagunakan sumber daya alam dengan segenap peluang serta kendalanya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Penggunaan teknologi bersih yang berwawasan lingkungan dengan segala perencanaan yang baik dan layak.
b. Melaksanakan rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna dalam menghasilkan barang dan jasa yang unggul, tangguh dan berkualitas tinggi yang berdampak positif bagi kelangsungan hidup pembangunan itu sendiri.
c. Adanya pengawasan dan pemantauan terhadap jalannya pembangunan, sehingga sesuai dengan rencana dan tujuannya. 

PERTUMBUHAN EKONOMI
1.      Pertumbuhan Ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi baarang dan jasanya meningkat. Dalam dunia nyata, amat sulit untuk menvatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan selama periode tertentu. Karena itu angka yang digunakan untuk menaksir perubahan autput adalah nilai uang yang tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan. Sebab, dengan menggunakan harga konstan, pengaruh perubahan harga telah dihilangkan.

2.      Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi sangat penting di butuhkan, sebab, tanpa pertumbuhan tidak akan terjadi peningkatan kesejahteraan , kesempatan ketja, produktifitas dan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonimi juga penting untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya.
a.      Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
Rakyat dikatakan makin sejahtera jika setidak-tidaknya output meningkat. Tingkat kesejahteraan tersebut di ukur dengan PDB perkapita. Makin tinggi PDB perkapita,  maka perekonomian harus terus bertumbuh dan harus lebih tinggi dari pada tingkat pertambahan penduduk. Jika pertambahan penduduk suatu negara adalah 4% pertahun, maka pertumbuhan PDB harus lebih dari 4% pertahun.

b.      Pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja
Kesempatan kerja akan meningkat bila output meningkat. Hubungan antara kesempatan kerja dan output dapat dilihat rasio kesempatan kerja  output dan angka elastisitas kesempatan kerja.

c.       Pertumbuhan ekonomi dan perbaikan distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang baik adalah yang makin merata. Tanpa adanya pertumbuhan ekonomi, yang terjadi adalah pemerataan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi hanya akan menghasilkan perbaikan distribusi pendapatan bila memenuhi setidak-tidaknya dua syarat, yaitu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan produktivitas, sehingga akses rakyat untuk memperoleh penghasilan makin besar.

d.      Persiapan bagi tahapan kemajuan selanjutnya
Pertumbuhan ekonomi merupakan tangga untuk mencapai tahapan kemajuan ekonomi selanjutnya. Sebab, sebuah perekonomian yang mampu terus-menerus bertumbuh dalam jangka panjang (setidak-tidaknya dalam tempo lima puluhan tahun ), umumnya telah memiliki kemampuan untuk menjadi modern .
Untuk menunjang pertumbuhan jangka panjang, yang dibutuhkan bukan saja tenaga kerja, bahan baku dan teknologi, melainkan juga kelembagaan-kelembagaan ekonomi dan sosial yang modern. Kelembagaan-kelembagaan tersebut misalnya pasar, keuntungan, uang, hak milik, kepastian hukum dan demokrasi.
 Lembaga-lembaga tersebut tahap demi tahap terbentuk melalui proses akumulasi  modernisasi yang memakan waktu puluhan atau ratusan tahun. Proses akumulasi modernisasi tidak akan terjadi tanpa adanya pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi tidak mampu bertahan lama tanpa adanya proses akumulasi modernisasi.

                        3 dan 4 DIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar