1.
Pengertian
keputusan
Pengambilan
keputusan sering dijelaskan sebagai tindakan memilih di antara beberapa
kemungkinan. Pengambilan keputusan adalah suatu proses lebih pelik dari sekedar
memilih di antara beberapa kemungkinan.
Banyak
perdebatan muncul saat menentukan efektivitas pengambilan keputusan secara
individu atau kelompok. Secara kelompok biasanya membutuhkan waktu lebih lama
untuk mencapai keputusan, tetapi dengan pengambilan keputusan kelompok dapat
mengikut-sertakan spesialis dan ahli akan menguntungkan karena interaksi di
antara mereka akan menghasilkan keputusan yang lebih baik. Pada kenyataannya,
banyak para peneliti menyatakan bahwa keputusan konsensus dengan lima atau
lebih peserta akan lebih baik, karena akan mendapatkan pengumpulan suara
terbanyak dan keputusan memimpin kelompok.
Keputusan
tertentu tampaknya memang menjadi lebih baik jika dibuat oleh kelompok, seperri
Keputusan tidak terprogram lebih cocok jika dibuat oleh kelompok.
2.
Hal yang
harus di perhatikan proses kelompok dalam membuat keputusan tak terprogram
Hal-hal
berikut ini berhubungan dengan proses kelompok saat membuat keputusan tak
terprogram, yaitu:
1.
Penetapan
tujuan: kelompok lebih unggul dibandingkan
individu sebab kelompok memiliki pengetahuan lebih banyak dibandingkan
individu.
2.
Identifikasi
alternatif: usaha individu sebagai bagian dari
anggota kelompok akan merangsang pencarian lebih luas diberbagai area
fungsional di organisasi.
3.
Evaluasi
alternatif: pertimbangan kolektif dari
kelompok dengan berbagai sudut pandang lebih unggul dibanding individu.
4.
Memilih
alternatif: interaksi kelompok dan pencapaian
konsensus biasanya menghasilkan penerimaan resiko lebih besar dibanding
individu. Keputusan kelompok juga biasanya lebih dapat diterima sebagai hasil
dari partisipasi bersama.
5.
Implementasi
keputusan: dibuat oleh kelompok atau tidak,
penyelesaian biasanya dilakukan oleh seorang saja manajer. Individu
bertanggungjawab untuk implementasi keputusan kelompok.
3.
Teknik
pengambilan keputusan kelompok
a.
Kelompok interaktif, yaitu anggota
berinteraksi secara langsung dengan anggota lain.
b.
Kelompok nominal , yaitu membatasi
komunikasi antar pribadi selama proses pengambilan keputusan , karena
masing-masing individu mengemban tugas secara independen.
4.
Bentuk
teknik pengambilan keputusan kelompok
1.
Teknik Pengambilan Keputusan
Kelompok Delphi, umumnya digunakan untuk mengambil keputusan meramal masa depan
yang diperhitungkan akan dihadapi organisasi. Teknik ini sangat sesuai untuk
kelompok pengambil keputusan yang tidak berada di satu tempat. Pengambil
keputusan menysun serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan suatu situasi
peramalan dan menyampaikannya kepada sekelompok ahli. Para ahli tersebut
ditugaskan untuk meramalkan, apakah suatu peristiwa dapat atau mungkin terjadi
atau tidak.
2.
Teknik
Pengambilan Keputusan Kelompok Nominal,
adalah rapat kelompok yang terstruktur terdiri dari 7-10 individu duduk
berkumpul tetapi tidak berbicara satu sama lainnya. Setiap orang menulis
gagasannya di selembar kertas. Setelah 5 menit, dilakukan saling tukar pikiran
yang terstruktur. Setiap orang mengajukan satu gagasan. Seseorang yang ditunjuk
sebagai notulen mencatat seluruh gagasan itu di kertas di depan seluruh anggota
kelompok.
3.
Teknik Pengambilan Keputusan dengan
Pertemuan Elektronik, Pendekatan yang terbaru untuk pengambilan keputusan
kelompok adalah mencampurkan teknik kelompok nominal dengan teknologi komputer
canggih. Bentuk ini disebut dengan pertemuan elektronik (electronic meeting).
Jika tehnologi sudah dipakai, konsepnya sederhana saja. Sampai dengan lima
puluh orang duduk mengelilingi meja berbentuk U (tapal kuda) yang disana hanya
ada seperangkat terminal komputer. Masalah dipresentasikan kepada para peseta
pertemuan dan meraka mengetik tanggapan mereka ke layar komputer. Komentar
individu, serta jumlah suara diperlihatkan di layar proyeksi di ruangan
tersebut.
5.
Kelebihan
pengambilan keputusan kelompok
Menurut
Mansoer (1989:69) ada beberapa kelebihan keputusan kelompok dibandingkan dengan
keputusan individual, antara lain:
1.
Informasi yang lengkap lebih mungkin
diadakan. Dalam kelompok terhimpun banyak pengalaman dan pandangan daripada
seorang.
2.
Banyak alternatif yang muncul,
karena kelompok mempunyai informasi banyak dalam jumlah dan ragamnya dan dapat
mengidentifikasi lebih banyak kemungkinan. Lebih-lebih lagi kelompok itu
terdiri atas berbagai keahlian dan latar belakang pengalaman.
3.
Keputusan kelompok lebih berterima. Hal
ini disebabkan karena keputusan kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan
pendapat, sehingga keputusannya lebih besar kemungkinan mendapat persetujuan
lebih dari banyak orang.
4.
Meningkatkan kesempatan
terlaksananya hak orang banyak. Keputusan kelompok lebih sesuai dengan hak
demokrasi. Mengingat banyak kesempatan oleh manajer untuk mengambil keputusan
sendiri, maka mengambil kebijaksanaan untuk memberi kesempatan kepada orang
lain yang ahli untuk turut mengambil kebagian dalam pengambilan keputusan, adalah
merupakan upya meningkatkan legistimasi orang lain.
6.
Kekurangan
pengambilan keputusan kelompok
Selain
memiliki kelebihan, pengambilan keputusan secara kelompok juga tidak lepas dari
beberapa kelemahan, di antaranya adalah:
1.
Memakan waktu. Keputusan kelompok diperoleh dari hasil diskusi yang
panjang, banyak waktu dipakai untuk rapat-rapat, sedangkan pengambilan
keputusan sendiri oleh manajer bisa diambil dalam waktu singkat, tepat pada
saat masalahnya timbul.
2.
Dominasi
minoritas. Tidak mungkin dalam satu
kelompokterwakili semua kepentingan dalam organissi dan seringkali hanya
terdiri atas segelintir orang saja. Kesempatan ini oleh para anggota kelompok
sering digunakan untuk memenangkan kepentingan orang-orangtertentu dalam
organisasinya yang sengaja atau tidak sengaja diwakilinya. Ada kecenderungan
dia mendominasi kepentingan orang terbanyak.
3.
Tekanan
untuk menyesuaikan. Dalam kelompok ada saja golongan
yang mempunyai pengaruh dan menekan kelompok untuk menyesuaikan diri dengan
kehendaknya.
4.
Tanggungjawab
tersamar. Pada keputusan individual jelas
siapa yang bertanggungjawab, tapi pada keputusan kelompok dari mereka (para
anggota) tidak bisa dimintai pertanggungjawaban perorangan. Tanggung jawab
perorangan luluh dalam tanggungjawab bersama.
7.
Perbandingan
pengambilan keputusan individu dan kelompok
Apabila
dilihat keefektifan dan efisiensi antar pengambilan keputusan kelompok atau
individu, maka hal tergantung kepada kriteria apa yang dipakai sebagai ukuran
efektif. Bila diukur dengan derajat akurasi, barangkali keputusan kelompok
lebih akurat. Fakta membuktikan keputusan kelompok lebih baik daripada
keputusan individu. Tetapi tidak berarti bahwa secara bersama kelompok lebih
bermutu dari perseorangan. Bila dimaksud dengan efektif adalah ukuran kecepatan
maka keputusan individual jadi lebih efektif. Kalau kreativitas yang jadi
ukuran keefektifan maka keputusan kelompok adalah lebih efektif. Ukuran
keefektifan lain, mungkin dukungan persetujuan, maka keputusan kelompok jadi
lebih efektif. Dalam kerja kelompok pengambil keputusan, telah teruji bahwa
jumlah anggota 5 sampai 7 orang adalah produktif dan efektif. Efektif
tentu diacu juga dengan efisiensi. Keputusan kelompok bisa jadi tidak efisien
dibandingkan dengan keputusan individual, bila diukur dari waktuyang dipakai
untuk mengambil keputusan. Pengambilan keputusan bentuk mana yang akan dipakai
bergantung kepada aspek yang mana yang dipentingkan, efektivitas atau
efisiensi.
Assalamualaikum....
BalasHapusmintak izin untuk ambil maklumat dan menggunakannya dalam tugasan saya...t.kasih
semoga dimudahkan segala urusan anda... :)
JazakAllahu Khairan
thank's udah share...
BalasHapusijin copas yah kaka'
buat referensi ngerjain tugas :)
Jazakallahu khair ukh
HapusSangat membantu kak terimakasih
BalasHapusizin copas terimakasih:)
BalasHapusboleh minta sumber referensi ?
BalasHapus